Wisata di Turkmenistan, Negara yang Paling Jarang Dijelajahi di Asia

Daftar Isi
Jakarta, Indonesia —
Turkmenistan memang jarang masuk daftar negara yang ingin dikunjungi. Namun dengan beragam potensi wisata, rasanya Anda kini punya alasan untuk mampir.
Turkmenistan merupakan salah satu negara Asia Tengah, bertetangga dengan Uzbekistan, Afghanistan, dan Iran. Melansir dari Euronews, lebih dari 80 persen wilayah negara ini ditutupi Gurun Karakum, kemudian berbatasan langsung dengan Laut Kaspia di sebelah timur.
Sekilas, Turkmenistan seperti layaknya negara-negara di Asia Tengah dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Hanya saja, Turkmenistan menyimpan sejumlah fakta unik. Di sana, anak muda tidak boleh menumbuhkan jenggot dan penduduknya tidak boleh menggunakan mobil berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat wisata di Turkmenistan
Ingin berkunjung ke Turkmenistan? Siap-siap melalui aturan visa yang rumit. Negara ini pernah menutup diri dari dunia luar dalam waktu lama. Tak heran, begitu ‘membuka diri’, aturannya visa ketat sehingga menurut Daily O, Turkmenistan termasuk negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.
Akan tetapi, justru mungkin ini yang menarik. Jarang dikunjungi berarti wisatawan masih bisa menemukan tempat wisata tanpa banyak kerusakan hasil jamahan manusia.
Oleh karenanya, jika mampir Turkmenistan, Anda sebaiknya mengunjungi tempat-tempat berikut.
1. Kawah Darwaza
Kawah Darwaza dijuluki ‘Gerbang Neraka’. Kawah terbentuk bukan akibat fenomena alam melainkan hasil pengeboran gas alam yang gagal total.
Pada 1970, para ilmuwan Soviet mengebor gas alam tapi peralatan mereka jatuh ke lubang pembuangan secara tidak sengaja. Akibatnya, timbul kebocoran gas alam.
Para ahli pun memutuskan untuk membakarnya dengan harapan lubang akan padam. Namun dalam waktu lebih dari setengah abad, api belum padam. Hell’s Gate sempat diubah oleh Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov menjadi ‘Shining of Karakum’.
Akan tetapi kemudian ia meminta lubang ini ditutup karena menimbulkan kerusakan lingkungan.
2. Museum Karpet Turkmenistan
Salah satu tempat yang patut dikunjungi adalah Museum Karpet Turkmenistan. Museum memamerkan koleksi karpet beragam bahkan memecahkan rekor dunia karpet buatan tangan terbesar yang menutupi seluruh dinding bangunan dua lantai.
Mengutip dari Visit World Heritage, museum memberikan Anda kesempatan melihat karpet dari dekat, menyentuh dan merasakan beragam karpet termasuk karpet sulam yang kaya akan pola.
|
3. Reruntuhan Benteng Parthia
Benteng Parthia terletak di Nisa, 15 km di sebelah barat ibukota Ashgabat. Di era Kekaisaran Parthia, Nisa merupakan salah satu kota peradaban terpenting di Asia Tengah.
Kejayaan Parthia kini hanya menyisakan reruntuhan benteng yang masih dilestarikan. Hasil ekskavasi menunjukkan bangunan menggabungkan unsur budaya tradisional dengan budaya Helenistik dan Romawi.
Arsitektur area menggambarkan fungsi domestik, negara dan keagamaan. Benteng pun berfungsi sebagai penghalang sekaligus pusat komunikasi dan perdagangan.
4. Merv Kuno
Taman Sejarah dan Budaya Negara Merv Kuno merupakan peninggalan jejak penting sejarah wilayah tersebut. Seperti Bagdad, Kairo, Damaskus, Merv sendiri juga salah satu ibukota terpenting dalam dunia Islam.
Merv berada di tanah subur, oasis Sungai Murgap. Merv kala itu menarik perhatian ilmuwan dan pedagang dari seluruh negara-negara Islam.
Saat ini, Merv merupakan situs arkeologi terbesar di Asia Tengah dengan warisan budaya yang kaya, arsitektur luar biasa dan pemandangan indah kota terbengkalai di padang pasir.
5. Kunya-Urgench
|
Kunya-Urgench masuk dalam Situs Budaya Warisan Dunia UNESCO. Terletak di Turkmenistan barat, kota tua ini punya serangkaian monumen yang sebagian besar berasal dari abad ke-11 sampai 16.
Monumen-monumen jadi saksi pencapaian dalam bidang arsitektur dan ketrampilan yang mampu memengaruhi arsitektur Iran dan Afghanistan, kemudian India terutama era Kekaisaran Mughal di India pada abad ke-16.
6. Masjid Etrugul Gazi
Jika ingin menikmati arsitektur khas Turkmenistan, Anda perlu mengunjungi masjid Etrugul Gazi. Bertempat di Ashgabat, masjid memiliki ukuran besar dengan dekorasi serba mewah.
Masjid juga disebut Masjid Azadi sebab dibangun pada tahun 90-an abad ke-20 di jalan Azadi. Masjid berhias empat menara berwarna putih. Bagian eksterior dan interior mengadopsi gaya Islam dan Bizantium kuno.
Masjid mampu menampung lima ribu jemaat. Ruang salatnya dipenuhi lukisan dan kaca patri.
(els)