Zelenskiy Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Trump di Vatikan




Jakarta, Indonesia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkap isi pembicaraan singkat dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat bertemu di Vatikan beberapa waktu lalu.

Pembicaraan dua kepala negara itu berlangsung di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus minggu lalu.

Zelenskiy mengatakan ia dan Trump sepakat bahwa gencatan senjata selama 30 hari antara Kyiv dan Moskow adalah langkah pertama yang tepat untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku sempat membahas soal sanksi dengan Trump. Menurutnya, tanggapan Trump atas pertanyaan ini ‘sangat kuat’, tetapi Zelenskiy tidak memberikan rincian soal makna kuat itu.

Selain itu, Zelenskiy mengatakan kesepakatan mineral penting yang ditandatangani oleh kedua negara pada Rabu lalu saling menguntungkan. Kerja sama itu akan memungkinkan Ukraina untuk mempertahankan investasi AS di masa mendatang.

Perjanjian soal mineral penting itu akan memberikan AS akses istimewa ke kesepakatan mineral Ukraina yang baru. Zelenskiy mengatakan uang tersebut, setidaknya pada awalnya, akan diinvestasikan kembali dan tidak akan meninggalkan Ukraina.

“Hanya jika para pihak, di masa mendatang, sepakat bahwa dalam 20 tahun dana tersebut baik-baik saja, berbagai hal sedang dibangun, ada produksi,” katanya dikutip Reuters, Sabtu (3/5).

Zelenskiy mengatakan akan ada pembagian dengan porsi 3:3 antara pejabat Ukraina dan AS yang ditunjuk pada dewan pengawas rencana investasi itu.

Keduanya juga membahas soal keamanan. Zelenskiy menyoroti pentingnya pertahanan udara yang lebih efektif, yang tetap menjadi salah satu permintaan utama Kyiv kepada Washington selama perang dengan Rusia berlangsung.

“Jadi kami siap untuk sistem pertahanan udara sebagai kontribusi (untuk dana tersebut). Saya memberi tahu Trump tentang jumlah (sistem yang kami butuhkan), ia mengatakan kepada saya bahwa mereka akan mengerjakannya, (bahwa) hal-hal ini tidak gratis,” kata Zelenskiy.

Ia juga mengklaim bantuan militer senilai US$30 miliar pada 2024 oleh AS akan diberikan pada 2025 dan 2026, dengan US$15 miliar di antaranya setiap tahun. Namun, Zelenskiy tidak merinci jelas apakah pernyataannya mencakup bantuan yang telah diberikan pada tahun ini.

Kiev mengatakan ingin gencatan senjata tanpa syarat segera selama sedikitnya 30 hari, bukan gencatan senjata yang diusulkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pihak Rusia menawarkan gencatan senjata tiga hari sekitar 9 Mei, ketika Rusia merayakan kemenangannya dalam Perang Dunia II atas Nazi Jerman.

Menanggapi tawaran Putin itu, Zelenskiy mengatakan ia siap menuruti hal itu asalkan gencatan senjata berlangsung selama 30 hari.

Ia mengatakan selama perang yang terus berlanjut, Ukraina tidak dapat menjamin keselamatan pejabat asing mana pun yang datang ke Moskow untuk parade kemenangan tradisional pada 9 Mei nanti.

“Kami tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah federasi Rusia. Mereka (Rusia) bertanggung jawab atas keamanan Anda (pejabat asing), dan karena itu kami tidak akan memberi Anda jaminan apa pun,” pungkasnya.

Pernyataan resmi Putin langsung ditanggapi Rusia. Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvede mengatakan tidak seorang pun dapat menjamin ibu kota Ukraina, Kyiv, akan bertahan hingga 10 Mei jika Ukraina menyerang Moskow pada 9 Mei.

(pta)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *